Waspala

Subscribe:

Sabtu, 26 November 2016

Struktur Oranisasi Rumah Ibadah Masjid





Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.


Struktur Organisasi Masjid

Struktur organisasi masjid adalah susunan unit-unit kerja yang saling berhubungan satu sama lainnya. Masing-masing unit mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi dihubungkan dengan garis koordinasi. Adanya koordinasi inilah yang menyebabkan antar unit kerja menjadi satu kesatuan.

Setiap organisasi harus dijalankan secara professional dengan menerapkan ilmu manajemen. Dalam ilmu manajemen dikenal adanya struktur organisasi. Struktur organisasi adalah suatu bagan yang bertujuan membagi tugas dalam berbagai pusat kegiatan atau melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan dalam organisasi. 

Struktur organisasi akan menggambarkan fungsi masing-masing bagian batas wewenang yang dimilikinya, luas tanggung jawab yang harus dipikulnya, hubungannya dengan bagian lain, atasannya dan bawahannya.

Struktur organisasi masjid dapat disederhanakan atau dikembangakan sesuai dengan program dan tujuan dari sebuah masjid yang mungkin berbeda antara masjid yang satu dengan masjid yang lainnya. Tergantung juga karena mekanisme kerja organisasi masjid tersebut.


Tanggung Jawab dan Kegiatan Pekerjaan

Masjid sebagai pusat kegiatan umat  islam membutuhkan sebuah manajemen modern agar benar-benar bisa berfungsi secara optimal. Untuk itu, setiap kegiatan haruslah mengikuti alur manajemen modern yang meliputi :
·         Perencanaan (planning)
·         Pengorganisasian (organizing)
·         Pemilihan orang (staffing)
·         Pengarahan (directing)
·         Pengawasan (controlling)
·         Komunikasi (communication)

Setelah bersepakat mengelola masjid harus menggunakan manajemen modern, maka tugas takmir/pengurus masjidlah yang kemudian berperan besar. Tanpa adanya takmirtentu semua tidak akan berjalan, karena dialah yang akan menjalankan seluruh program itu. Maka menjadi kebutuhan dari takmir masjid untuk membuat struktur organisasi masjid guna mengatur pembagian tugas.

Unsur yang harus ada dalam takmir masjid :
1.      Imam masjid (Dewan Syuriah)
2.      Manajer
3.      Tata Usaha (Sekertaris, Bendahara)
4.      Operasional (Pendidikan, Sosial, Usaha)
Jika diperincikan lagi tugas takmir masjid sesuai dengan fungsinya adalah sebagai berikut :

Ketua :
1.      Memimpindan mengorganisasikan kegiatan masjid dalam melaksanakan tugasnya.
2.      Mewakili organisasi dengan baik kedalam atau keluar.
3.      Mengawasi pelaksanaan program kerja.
4.      Menandatangani surat-surat penting.
5.      Memimpin evaluasi atas pelaksanaan program kerja.
6.      Membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dari program-program kerja yang telah dilakukan diakhir pengurusan.

Wakil Ketua
1.      Mewakili ketua apabila berhalangan.
2.      Membantu ketua dalam menjalankan program kerja.
3.      Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.

Sekertaris
1.      Mewakili ketua dan wakil ketua apabila berhalangan.
2.      Bertanggung jawab terhadap segala bentuk administrasi masjid
3.      Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.

Departemen Agama
1.      Mengelola keuangan masjid.
2.      Merencanakan sumber dana masjid
3.      Menerima, menyimpan, dan membukukan keuangan.
4.      Mengeluarkan uang sesuai kebutuhan.
5.      Menyimpan tanda bukti penerima dan pengeluaran
6.      Membuat laporan rutin.

Departemen IT
Mengelola basis data yang meliputi :
1.      Daftar pengurus
2.      Daftar jamaah
3.      Penceramah
4.      Majlis taklim
5.      Mengelola situs internet
6.      Menditribusi surat elektronik (email) yang masuksesuai dengan departemen

Departemen Pendidikan dan Dakwah
Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan dakwah, meliputi :
1.      Membuat jadwal TPA dan kajian kajian keagamaan
2.      Membuat jadwal pembicara pada setiap kajian
3.      Membuat jadwal imam, khatib, muazin dan bilal shalat jumat
4.      Mengkoordinir kegiatan remaja masjid, ibu-ibu dan anak-anak
5.      Mengumumkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan dan dakwah
6.      Mengkoordinir shalat jumat

Departemen Pembangunan dan Pemeliharaan
Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan masjid yang meliputi :
1.      Membuat program rehabilitasi dan pembangunan masjid
2.      Membuat rencana anggaran
3.      Melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi masjid
4.      Mengatur kebersihan, keindahan dan kenyamanan masjid
5.      Mendata segala kerusakan sarana dan pra sarana masjid

Departemen Sosial dan Kemasyarakatan
Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan yang bersifat social kemasyarakatan yang meliputi :
1.      Menyantuni fakir miskin, yatim piatu, janda, dan lain-lain
2.      Melakukan khitanan masal
3.      Bakti social terhadap korban bencana alam
4.      Melakukan koordinasi dengan pengurus RT/RW setempat dalam melaksanakan tugasnya



struktur organisasi masjid

sumber: masjid struktur organisasi gambar

Pembangunan Antar Personal & yang Melibatkan peran Masyarakat





Pembangunan Antar Personal
  
Pembangunan Antar Personal merupakan suatu metode rangkaian kejadian yang melibatkan owner/pemilik dan juga arsitek. Dalam hal ini arsitek berperan sebagai seorang designer yang akan merancang dalam lingkup yang kecil seperti rumah tinggal, ruko 1 atau 2 lantai, dan lain - lainnya. Dalam hal ini pun diperlukan adanya suatu kontrak kerja guna memperlancar setiap kegiatan yang akan dilakukan sampai akhir bangunan tersebut telah terbangun dengan baik dan indah.

Sistem sederhana/ Antar personal memiliki karakternya sendiri antara lain:
1) Jumlah unsur/pihak terlibat sedikit dan interaksinya jelas
2) Atribut dan aturan telah diatur oleh aturan tertentu
3) Sistem berfungsi terkendali oleh waktu (memiliki durasi waktu yang jelas)
4) Sub sistem tidak diturunkan dari tujuannya (goals)
5) Perilaku sistem dapat diprediksi

Sedangkan untuk sistem yang kompleks memiliki karakter sebagai berikut:
1) Jumlah unsur/pihak terlibat banyak dan interkasi tidak jelas (tumpang tindih)
2) Atribut dan aturan diatur atas kesepakatan kontrak
3) Sistem berfungsi tidak terkendali oleh waktu
4) Sub sistem diturunkan dari bagian-bagian tertentu
5) Perilaku sistem tidak dapat diprediksi



Pembangunan Dengan Peran Serta Masyarakat
    
Pembangunan masyarakat merupakan gerakan pembangunan yang didasarkan atas peran serta dan swadaya gotong royong masyarakat.
    Proses perencanaan pembangunan partisipatif yang mengakomodasi aspirasi masyarakat, berdasarkan potensi sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhan prioritas dalam rangka kesejahteraan masyarakat.

Konsep partisipasi dimaksud menggambarkan tahapan partisipasi dalam proses pembangunan
1. Partisipasi pada tahap perencanaan
2. Partisipasi pada tahap pelaksanaan
3. Partisipasi pada tahap pemanfaatan
4. Partisipasi pada tahap penilaian hasil pembangunan

Perencana harus bekerja secara terbuka dengan masyarakat demikian sebaliknya masyarakat berperanserta secara aktif dan bertanggung jawab dalam proses perencanaan.

Partisipasi dalam konteks pembangunan desa mencakup keikutsertaan atau keterlibatan warga dalam proses pengambilan keputusan, dan dalam penerapan program yaitu adanya pembagian keuntungan atau manfaat dari hasil pelaksanaan kegiatan seta keterlibatan warga dalam mengevaluasi kegiatan tersebut.

Adapun langkah - langkah Pengembangan Perencanaan Pembangunan Dengan Peran Serta Masyarakat yaitu:

1. Planning Strategy
    Semakin luas basis partisipasi masyarakat, semakin potensial pengaruh yang dapat dihasilkan oleh perencana untuk mempengaruhi perubahan sosial.

2. Planning Method
    Semakin banyak teknik konsultasi public yang dipergunakan maka akan semakin meningkatkan daya tarik dan dukungan masyarakat.

3. Location of planning decision system
    Relevansi perencanaan dan pengaruhnya akan sangat tergantung pada sebaran anggota masyarakat yang dilibatkan.

4. Planning Program
    Semakin banyak proses perencanaan melibatkan partispasi public maka akan meningkatkan kepeduliannya terhadap manfaat perencanaan sebagai kekuatan demokratis dan kekuatan masyarakat.



Kontrak Kerja

Pada proses pembangunan diperlukan juga kontrak kerja. Kontrak kerja di buat untuk dapat menjamin tidak adanya perselisihan dan mengatur hak dan kewajiban antar pemegang komitmen. Ada peraturan dibuat hanya sebagai pengingat saja, tetapi ada juga peraturan yang di buat bersifat mengatur dan memaksa  pihak yg terkait didalamnya.

Bagian yang biasanya ada pada kontrak kerja

Menurut pasal 54 UU No.13/2003, Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang kurangnya harus memuat:
a. nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha
b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh
c. jabatan atau jenis pekerjaan
d. tempat pekerjaan
e. besarnya upah dan cara pembayarannya
f. syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh
g. mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
h. tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dani. tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.


Contoh kontrak kerja antar personal







Contoh kontrak kerja yang melibatkan peran serta masyarakat