Waspala

Subscribe:

Jumat, 22 Januari 2016

Proses Perancangan 5 Langkah Tim Mc. Ginty



Proses perencanaan merupakan gambaran  proses  yang  berlangsung  dari suatu keadaan awal sampai suatu keadaaan masa depan, yang di bayangkan dengan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang di lakukan didalamnya. Perancangan dalam konteks arsitektur adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik.

Langkah-langkah dalam proses perancangan ini adalah
•          Permulaan
•          Persiapan
•          Pengajuan Usul
•          Evaluasi
•          Tindakan


1      Permulaan

Proses ini merupakan tahap awal yang sangat penting. setiap informasi yang didapat pada proses ini mempengaruhi proses selanjutnya sehingga proses ini harus dilakukan dengan teliti.

Proses permulaan meliputi pengalaman & batasan masalah yang akan dibenahi melalui serangkaian  wawancara.

Aspek lain dari proses ini adalah meliputi peranan imajinasi & aspirasi. Arsitek menyediakan imajinasi kritis dalam bidang keahliannya yang mendorong aspirasi-aspirasi klien untuk meningkatkan mutu tata lingkungan binaan ( Built Enviroment ).

2      Persiapan

Langkah ke dua ini meliputi pengumpulan & analisis informasi mengenai masalah yang akan dibenahi
•        Secara spesifik proses persiapan meliputi pengumpulan secara sistematis & analisis informasi tentang suatu proyek tertentu.
•        Kegiatan yang disebut “Pemograman“ ini menghasilkan suatu laporan tertulis dengan ikhtisar kebutuhan-kebutuhan suatu proyek & dapat memuat analisa luas yang mengidentifikasi persoalan- persoalan penting yang harus dibenahi.

3      Pengajuan  Usul

•          proses pengajuan usul desain sering disebut juga "Sintesa“ yaitu usulan-usulan perancang yang harus menghimpun berbagai penimbangan dari konteks sosisal, ekonomi, fisik, program, tempat, klien, teknologi, estetika, & nilai-nilai perancangan.

•          Usulan-usulan ini merupakan suatu peragaan fisik dari integrasi
sejumlah persoalan besar.

Perancang sering membuat gambar-gambar permulaan tumpang tindih guna merekam dampak informasi pada pemecahan & menyelidiki potensi-potensi susunan fisik & bentuk yang berbeda-beda.
Pemeriksaan gambar-gambar ini menuntun perancang dari asumsi-asumsi permulaan perancang ke pemecahan yang dusulkan.


4      Evaluasi


Evaluasi dari rancangan arsitek terjadi pada beberapa skala & bermacam-macam peserta.
Pembahasan ini berpusat pada evaluasi usul-usul alternatif yang di anjurkan perancang.
Evaluasi usul-usul yang dilakukan oleh arsitek meliputi perbandingan pemecahan-pemecahan rancangan yang diusulkan dengan tujuan-tujuan & kriteria yang di kembangkan dalam tahap pemrogaraman.


5      Tindakan



Yang termasuk dalam tahap tindakan dalam proses perancangan adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan mempersiapkan & melaksanaan suatu proyek, seperti menyiapkan dokumen-dokumen konstruksi & pemilihan kontraktor yang termasuk dalam dokumen-dokumen konstruksi adalah gambar-gambar kerja & spesifikasi-spesifikasi tertulis untuk bangunan.


Setiap proses diatas dilakukan secara berurutan supaya mendapatkan hasil yang maksimal dan lebih mudah. meskipun begitu proses perancangan tidak bersifat kaku sehingga masih dapat berubah sesuai kebutuhan namun harus tetap sesuai dengan prinsip dasarnya.

sumber: perancangan image

Hirarki Kebutuhan Manusia dalam Perancangan Arsitektur


Maslow Hirarki






Teori hirarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.

1.  Kebutuhan Fisiologis

Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.

2.  Kebutuhan Keamanan

Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.

3.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan

Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.

4.  Kebutuhan Esteem atau harga diri

Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.

5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri

Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.




Penerapan hirarki maslow dalam perancangan

Berdasarkan marslow hirarki kebutuhan dasar manusia merupakan kebutuhan fisiologis yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Dengan mengetahui kebutuhan dasar perancangan arsitektur dapat dilakukan lebih cermat dan sesuai kebutuhan.

Kebutuhan fisiologis harus terpenuhi sebagai syarat suatu perancangan dikatakan berhasil untuk tahap awal. Bangunan seperti rumah sederhana,shelter dll dianggap sesuai bila memenuhi kebutuhan manusia yang paling dasar.

Kemudian kebutuhan rasa aman menjadi prioritas yang tidak dapat diremehkan. Suatu desain yang baik harus memenuhi kebutuhan dasar manusia setelah itu harus memenuhi kebutuhan akan rasa nyaman dan aman.

Desain yang baik tidak berhenti sampai disitu. Kebutuhan akan kasih sayang, cinta dan sosial menjadi sesuatu yang harus dipenuhi. Penerapannya dapat dilakukan dengan mengatur ruang khusus supaya mudah berinteraksi dengan orang lain.

Setelah sampai tahap kebutuhan akan kasih sayang maka selanjutnya kebutuhan akan harga diri dan kehormatan dapat dilakukan. Biasanya hanya golongan tertentu yang ingin tempat tinggal atau bangunannya memiliki kehormatan dan harga diri.


Tahap terakhir yaitu aktualisasi diri. Ketika sebuah perancangan memenuhi kebutuhan ini maka penghuni atau pengguna dapat mengetahui jati diri mereka dan melekat pada desain bangunan yang dibuat. 


Sumber: Maslow hirarki gambar